Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Meluruskan “Fungsi” Bimbingan Konseling

Penulis:
Siti Nur Arifah, S.Pd
Guru Matematika dan Konselor BK MAN 3 Banyuwangi

KORAN EDUKASI – BK kepanjangan dari Bimbingan dan Konseling. BK merupakan bagian penting dari pendidikan sebagai upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik dalam mencapai perkembangan yang utuh dan optimal. 

Perkembangan peserta didik tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik, psikis maupun sosial. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah perubahan. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup warga masyarakat, termasuk peserta didik. Proses penyesuaian diri akan optimal jika difasilitasi oleh pendidik, termasuk guru bimbingan dan konseling atau konselor di sekolah

Sebagai komponen integral, wilayah bimbingan dan konseling yang memandirikan secara terpadu bersinergi dengan wilayah layanan administrasi dan manajemen, serta wilayah kurikulum dan pembelajaran yang mendidik. Bimbingan dan konseling di sekolah memberikan pelayanan dalam bidang pribadi, bidang sosial, bidang belajar dan bidang karir.

Dalam bidang pribadi layanan tersebut diberikan untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang bersifat pribadi. Bidang sosial diberikan untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan  interaksi sosial secara positif. Bidang belajar diberikan untuk peserta didik dapat mengenali potensi diri  untuk belajar sehingga dapat mencapai hasil belajar optimal.

Sedangkan dalam bidang karir diberikan untuk mengalami perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir berdasarkan potensi dan kesempatan yang tersedia.

Informasi Seputar Pendidikan Terbaru, Kunjungi https://www.koran-edukasi.com/

Berdasarkan penjelasan di atas, peran BK dalam pendidikan itu sangat penting dan semua peserta didik bisa memanfaatkan layanan di sekolahnya. Namun fakta berdasarkan hasil survey kepada 290 peserta didik kelas XI MAN 3 Banyuwangi pada tanggal 9 Januari 2023, terdapat 80% peserta didik yang masih enggan datang ke ruang BK karena menganggap BK sebagai tempat peserta didik yang bermasalah. Peserta didik malu atau takut diejek temannya ketika datang ke ruang BK karena pemikiran  mereka yang menganggap guru BK itu sebagai guru yang menangani khusus untuk peserta didik yang nakal atau bermasalah.

Persepsi yang kurang tepat tersebut menyebabkan miskonsepsi atau kesalahpahaman terhadap fungsi dari bimbingan konseling itu sendiri. Untuk mengatasi hal itu, guru bimbingan dan konseling melaksanakan layanan informasi di masing-masing kelas sebagai upaya mengatasi miskonsepsi tersebut.

Jika peserta didik dapat memahami tentang bimbingan dan konseling dengan baik, maka tugas dan fungsi guru BK akan sesuai dengan tugas profesionalnya, peserta didik mampu berkembang optimal dengan menggali seluruh potensi yang ada di dalam dirinya sehingga akan mencapai keberhasilan dalam hidupnya.

Informasi Seputar Pendidikan Terbaru, Kunjungi https://www.koran-edukasi.com/

Posting Komentar untuk "Meluruskan “Fungsi” Bimbingan Konseling"