Mahasiswa UIN Gus Dur belajar bersama mahasiswa UGM dan University of Agder Norwegia

KORAN EDUKASI - Mahasiswa UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan (UIN Gus Dur) belajar bersama mahasiswa UGM dan University of Agder Norwegia guna tingkatkan skill riset. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara mahasiswa program studi antropologi Universitas Gadjah Mada dengan University of Agder Norwegia yang berlangsung sejak 4 Januari hingga 2 Febuari 2024.

Tema besar kegiatan ini ialah Perubahan Cuaca Global dan Perubahan Masyarakat Pantai. Mahasiswa tersebar di beberapa titik mulai dari Degayu Kota Pekalongan hingga Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan.

Prof. Imam Kanafi selaku ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat menyampaikan selamat kepada teman-teman yang telah belajar di lapangan. "Belajar dimanapun, dengan siapapun dan kapanpun. Ketiganya adalah terminologi dalam riset yang menjadi bekal dalam menulis dan membangun iklim akademik," jelas Prof. Imam.

Najmul Afad, Kepala Pusat Penelitian pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menyambut hangat kegiatan ini. "Kita sangat bersyukur terlibat dalam proses belajar riset teman-teman antropologi UGM dan Agder University Norwegia," ungkapnya. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kuliah lapangan yang telah berlangsung November 2023 lalu di Wonokerto yang juga diikuti oleh mahasiswa UIN Gus Dur, Antropologi UGM dan Leiden University.

Total peserta sebanyak 159 mahasiswa terlibat dalam kegiatan ini. Dua mahasiswa UIN Gus Dur yang secara langsung terlibat dari awal ialah Seti Septia Ningsih dan Hasna Amelia Agustin dari program studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam yang mengangkat tema riset tentang Kehidupan keluarga nelayan yang ditinggal melaut dan kenakalan anak-anak.

Afad mengatakan, beberapa mahasiswa UIN Gus Dur secara nonformal juga turut bergabung menemani peserta lain dalam penelitian di lokasi. "Minimal mereka bertemu, mendapatkan cerita dan sudut pandang lain, menemukan lingkungan baru, iklim baru sehingga arena belajar ini menjadi produktif," tutup Afad.