Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ibu, Orang Terbaik Sepanjang Masa

Ibu, Orang Terbaik Sepanjang Masa

Laili Fauziah

Alumnus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

 

Koran Edukasi - Inspirasi bisa datang dari berbagai macam hal. Mulai dari peristiwa, orang, buku, ataupun barang. Begitu pula pelajaran hidup, bisa datang dari beragam hal. Jika peristiwa baik bisa mengingatkan kita untuk bersyukur, bukan berarti peristiwa buruk tidak bisa menerbitkan suatu hal yang baik atau positif. Peristiwa buruk tidak selamanya meninggalkan kesan buruk yang menguras emosi, namun bisa memunculkan sebuah semangat baru untuk lebih baik.

Begitu pula dengan orang-orang disekitar kita. Entah karena kebaikan yang orang itu tunjukkan atau karena keburukannya yang menyebalkan, semua bisa mengajari kita tentang kehidupan. Jadi, pada orang, buku, dan hal-hal yang lain, ada banyak pelajaran yang bisa diambil. Ada banyak hikmah yang bisa mendorong kita untuk terus berproses menjadi lebih baik.

Informasi Seputar Pendidikan Terbaru, Kunjungi https://www.koran-edukasi.com/

Saya belajar tentang nilai-nilai kehidupan dari beragam hal dan orang. Saya mendengarkan kisah-kisah orang, mengambil nilai yang saya yakini benar, dan menerapkannya pada kehidupan saya. Saya membaca buku-buku, baik yang fiksi maupun nonfiksi, dan mendapatkan pelajaran yang banyak.

Saya mengalami peristiwa yang menyenangkan dan menyebalkan, hingga peristiwa yang amat menyedihkan, dan mendapatkan banyak pelajaran yang bisa membantu saya bertahan hidup dalam nilai dan prinsip yang saya yakini benar. Namun, diantara banyak hal yang mengajari saya untuk membentuk nilai dan prinsip, ada sosok yang sangat berpengaruh. Namanya ibu.

Ibu saya bukan seseorang yang menempuh jenjang pendidikan tinggi, hanya lulusan Sekolah Dasar (SD). Zaman ibu saya anak-anak, pendidikan bukan hal sangat krusial bagi keluarga, apalagi keluarga dengan keadaan ekonomi yang pas-pasan. Pendidikan SD ditempuh hanya untuk memberikan pengetahuan kepada anak tentang baca tulis dan menghitung. 

Informasi Seputar Pendidikan Terbaru, Kunjungi https://www.koran-edukasi.com/

Tak jauh berbeda dengan yang dialami ibu saya. Semangat sekolah ibu sangat besar. Di antara kesibukannya menjadi kakak perempuan pertama bagi adik-adiknya yang masih kecil, dan dengan keadaan orangtua yang sering sakit, ibu selalu belajar dengan sebaik-baiknya. Tak hanya di sekolah, bahkan di semua sekolah di kampung ibu, ibu mendapatkan predikat juara 1.

Walau kala itu ibu saya selalu langganan bintang kelas, keadaan ekonomi membuat ibu tak bisa melanjutkan pendidikannya ke PGA. Ibu pernah berkisah, bahwa dahulu ia telah masuk ke PGA, namun orangtua sama sekali tidak memberikan dukungan. Walhasil, gugur sudah kesempatan ibu untuk terus bersekolah.

Semangat ibu dalam menggali ilmu ia tularkan kepada anak-anaknya. Dimanapun anaknya bersekolah, hal yang terpenting adalah belajar dengan bersungguh-sungguh. Ibu memang tak pernah memarahi anaknya jika ada penurunan nilai atau peringkat di kelas. Alih-alih meluapkan amarah, ibu lebih memilih bercerita pada anak-anaknya tentang betapa susahnya sekolah zaman dulu. Seperti sebuah sindiran yang halus, menurut saya.

Walau keadaan ekonomi keluarga kami menengah ke bawah, namun Bapak dan ibu selalu mengusahakan sebanyak-banyaknya untuk pendidikan anaknya. Awalnya, mendengar cerita ibu yang demikian saat saya di usia kanak-kanak dulu tidak memberikan efek apapun. Saya hanya tahu bahwa saya harus selalu baik agar orangtua tidak memarahi dan kecewa pada saya. Tapi saya bisa merasakan efeknya yang begitu besar sekarang, di usia-usia SMA hingga kuliah. Efek itu terealiasi pada sebuah dorongan yang selalu membuat saya rajin belajar dan mengerjakan tugas sendiri dengan sebaik-baiknya.

Melalui cerita-cerita ibu pulalah, kami memahami tentang kesabaran dan kedisiplinan. Sebuah kesabaran yang terwujud pada sikap disiplin namun disampaikan dengan kata-kata yang lembut, itulah ibu. Jika mengingatkan anaknya yang ceroboh, ibu selalu menyampaikan dengan lembut tapi tegas. Ibu selalu mengajari anaknya tentang kesabaran saat menemui berbagai peristiwa. Salah satunya ketika si anak belum bisa mendapatkan apa yang dia mau, maka anak harus bersabar, karena pasti ada suatu alasan dibalik ‘tidak jadinya’. Ada alasan mengapa Allah belum mengabulkannya.

Informasi Seputar Pendidikan Terbaru, Kunjungi https://www.koran-edukasi.com/

Ibu sangat menghargai waktu. Tidak ada waktu luang yang terbuang sia-sia. Tidak ada kata tapi untuk pekerjaan yang bisa dilakukan saat ini juga. Tidak ada kata esok karena ibu tidak mengenal penundaan.
Ibu selalu menegaskan, bahwa jika bisa dilakukan sekarang juga, maka harus dilakukan saat itu juga, karena kita tidak pernah tahu apakah kita masih punya kesempatan untuk melakukannya di lain waktu atau tidak. Saya membangun prinsip mengenai pentingnya menghargai waktu dari sikap ibu.

Ibu saya gemar membaca apa saja. Di rumah, di sela waktu menunggu pembeli datang, ibu selalu menyempatkan membaca sesuatu. Kadang membaca koran yang dipinjami penjual koran di sebelah warung, kadang pula ibu membawa buku dari rumah.

Sehingga walaupun ibu hanya penjual makanan warung, saya mendapatkan banyak informasi seputar berita terkini dari ibu saya. Tidak hanya soal berita, informasi seputar kesehatan dan mode pun bisa didapatkan dari ibu. Ketika saya sedang berbincang santai dengan ibu, atau kadang saat saya membantu ibu di dapur, ibu juga bercerita tentang kisah-kisah dalam al-Qur’an.

Ibu adalah segalanya bagi saya. Ibu membantu saya menikmati masa anak-anak dengan menyenangkan. Ibu menemani mengarungi masa pubertas yang penuh gejolak dengan mengajarkan kemandirian dan tanggung jawab. Ibu mengajarkan tentang banyak hal tentang kehidupan. Apa saja yang akan saya lakukan, atau akan memutuskan sesuatu, saya akan meminta izin padanya. Jika ibu mengizinkan, sesulit apapun tugas itu, hati saya tetap tenang.

Namun jika ibu ragu memberikan ‘iya’, saya tidak akan melakukannya. Karena saya percaya, ada suatu anugerah tersembunyi yang diberikan Allah pada seorang ibu. Karena ibu mengetahui segalanya tentang anaknya. Karena ibu yang memahami anaknya bahkan sejak anaknya masih dalam kandungan. Itulah arti ibu bagi saya, sosok yang menjadi orang yang terbaik sepanjang masa.(*)

Informasi Seputar Pendidikan Terbaru, Kunjungi https://www.koran-edukasi.com/

Posting Komentar untuk "Ibu, Orang Terbaik Sepanjang Masa"