Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kewajiban Guru Bukan Mengajar


Kewajiban Guru Bukan Mengajar ? 

Ya, anda tak salah membaca judul itu. Saya yakin sekali kewajiban kita sebagai guru-guru bukanlah mengajar, tapi BELAJAR. Ibarat anda adalah korek yang akan menyalakan lilin, guru harus menyala kuat terlebih dahulu, harus terbakar lebih dulu. Belajar adalah modal terbesar seorang guru.

Benar ada banyak cara untuk belajar. Salah satunya orang sering mengatakan bahwa mereka belajar dari pengalaman. Sayangnya pernyataan itu tidak sepenuhnya benar. Tidak semua orang dapat belajar dari pengalaman. Ada orang yang terus menebang pohon dengan kampak, yang mendengar musik dari kaset pita. Begitu pun guru-guru matematika yang masih asyik mengajar di depan kelasnya. Tidak, sama sekali tidak ada yang salah. Tapi dimanakah kemajuannya?

Kita sudah berada di pintu metaverse. Dengan dunia yang semakin tidak bisa ditebak dan sulit dipahami. Tapi cara-cara kita mengajar masih sama ketika kita dulu menghadapi penjajah. Matematika masih penuh hafalan rumus di sana sini. Masih suka memaksa bahwa semua harus punya nilai minimum dan kecepatan belajar yang sama.

Pandemi semestinya mengakselerasi kemampuan mengajar kita dari yang semula berdiri di depan papan menuju ruang-ruang virtual. Tapi tidak sedikit yang gagal melakukannya. Pembelajaran matematika di zoom seolah memindahkan tulisan di papan ke media power point untuk ditampilkan di layar. Tak jarang guru yang tidak sadar bahwa sebagian besar siswa mereka menyimak dari layar yang ukurannya tak lebih dari telapak tangan.

Papan tulis menjadi hal wajib bagi guru matematika. Setiap penjelasan, langkah perhitungan, sampai grafis perlu ditunjukkan ke siswa melalui tulisan tangan guru. Sayangnya begitu mengajar online hal yang serupa tidak nampak. Siswa hanya melihat tulisan-tulisan, angka-angka muncul secara bergantian di power point. Mereka tak bisa menyaksikan proses bermatematika yang dicontohkan gurunya. 

Di kelas, kejelasan suara guru adalah kewajiban. Suara yang lantang dan jelas akan mengantarkan setiap bahasa dan konsep matematika ke telinga para siswa. Sayangnya di dunia virtual kebutuhan ini perlu dipelajari lagi. Tidak mudah memastikan bahwa suara yang kita ucapkan bisa terdengar di telinga siswa kita yang jaraknya bisa ratusan km jauhnya.

Ada banyak sekali perihal pedagogis sampai teknis yang butuh penyesuaian ulang untuk memindahkan ruang kelas ke ruang digital. Tidak hanya menekan tombol new meeting lalu mengajar seadanya. Ada banyak hal yang butuh dipelajari. Dan tak dapat dipungkiri anda butuh jam terbang tinggi agar terus memperbaiki diri dalam mengajarkan matematika di kelas-kelas daring.

Kebetulan kami dari ngajimatematika mau bertukar pengalaman. Kami sudah mengadakan banyak kelas online. Dari yang gratis sampai berbayar. Dari yanh private sampai yang pesertanya ratusan. Kami akan bagikan pengalaman kami untuk anda pelajari. Bagaimana kami menghadirkan pembelajaran matematika yang berkualitas di ruang-ruang online yang sudah banyak kami selenggarakan. Anda bisa mempraktekkannya di sekolah anda, atau bisa jadi anda membuka kelas online anda sendiri.

Tentunya kami tak bisa menyelenggarakan kelas ini setiap hari, setiap minggu atau setiap bulan. Jadi kesempatannya mungkin hanya kali ini. Jadi, tunggu kapan lagi?

Buruan daftar klik link di bawah ini:

DAFTAR DISINI 

Posting Komentar untuk "Kewajiban Guru Bukan Mengajar"