Nono, Bocah Juara Matematika Dunia
Nono, Bocah Juara Matematika Dunia
Kompetisi matematika internasional atau International Abacus World Competition bukan kali pertama diikuti Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay alias Nono (7). Pada tahun 2021 lalu, saat usianya baru 6 tahun, putra bungsu pasangan suami istri, Raflim Tnunay dan Nuryati Seran, itu juga mengikuti lomba tersebut.
Namun, bocah kelahiran Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 2 April 2015, itu gagal meraih juara 1. Saat itu, Nono harus puas berada di urutan ketiga. Penyebabnya, gara-gara gangguan jaringan listrik dan sinyal telepon seluler.
Informasi Seputar Pendidikan Terbaru, Kunjungi https://www.koran-edukasi.com/
"Waktu itu listrik padam dan sinyal telepon hilang muncul," ungkap sang ibu, Nuryati Seran, kepada sejumlah wartawan, Kamis (19/1/2023).
Nuryati menjelaskan, pada kompetisi pada Oktober 2021 tersebut, Nono didaftarkan oleh Astra Michael D Ruslim. Saat itu, dia dan suaminya tidak mengetahui hal itu. Sepekan kemudian, baru mereka ketahui ketika Nono sedang sibuk mengerjakan soal. Nuryati mengatakan, menjelang perayaan akhir tahun, yakni pada 31 Desember 2021, Nono sangat sibuk mengerjakan soal.
Detik-detik terakhir pengumpulan soal, Nono mengalami kendala yaitu listrik padam disertai dengan jaringan seluler yang hilang muncul.
"Itu malam, Nono sibuk-sibuk kerja soal namun saat batas akhir pengumpulan listrik padam dan jaringan juga tidak bagus, maka Nono sangat tegang dan langsung histeris," ungkap Nuryati.
Akhirnya, Nono berada di peringkat ketiga. "Kalau tidak ada gangguan, pasti Nono juara satu," kata dia.
Puncaknya, pada 2022, Nono kembali mengikuti kompetisi yang sama. Dia pun berhasil keluar sebagai juara pertama.
"Sebagai orangtua, tentunya kami sangat bangga. Dan yang pasti, kami akan terus mendorong dan mengawalnya untuk terus belajar mengembangkan kemampuannya," kata dia.
Sebelumnya, Nono menerima penghargaan juara 1 kompetisi matematika internasional tersebut di Kantor Gubernur NTT pada Selasa (10/1/2023).
Informasi Seputar Pendidikan Terbaru, Kunjungi https://www.koran-edukasi.com/
Acara itu dihadiri Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Bupati Kupang Korinus Masneno, Founder ABG Amerika Serikat Juli Agustar Djonli, Founder ABG Indonesia Aguslina Angkasa.
Kemudian, Perwakilan Yayasan Pendidikan Astra Michael D Ruslim (YPA-MDR), Budi Prihantoro, Person in Charge (PIC) YPA-MDR Area Kabupaten Kupang Lilik Harjanto.
Hadir pula Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT Prisila Parera, para kepala sekolah, guru, serta siswa-siswi SD dan SMP penyandang bantuan donasi sekolah-sekolah binaan YPA-MDR di Kabupaten Kupang.
Nono mendapatkan piala, sertifikat dan hadiah uang tunai sebesar 200 dolar AS. Penghargaan itu diserahkan oleh Juli Agustar Djonli selaku Founder Abacus Brain GYM (ABG) Amerika Serikat.
Prestasi Nono diapresiasi oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. “Walaupun di luar sana kita masih dianggap provinsi miskin, tapi kita patut berbangga karena bisa melahirkan anak yang sangat berprestasi di kancah internasional, seorang juara dunia dalam diri Nono,” kata Viktor bangga.
"Hari ini, Nono telah membuktikan, bukan hanya kepada kita yang hadir, tapi juga kepada seluruh dunia bahwa peradaban kemajuan suatu daerah hanya bisa diperoleh dan dibangun melalui ketekunannya dalam dunia pendidikan," sambung Viktor.
Informasi Seputar Pendidikan Terbaru, Kunjungi https://www.koran-edukasi.com/
Posting Komentar untuk "Nono, Bocah Juara Matematika Dunia"